Harta Yang Paling Berharga Adalah Waktu Dan Kesempatan

REMBANG, Redaksi-Waktu merupakan hal yang paling berharga yang sebetulnya dimiliki oleh insan yang hidup dunia sebagai makluk ciptaanya. Sungguh sangat merugi jika kita tak bisa menghargai waktu. Waktu/kesempatan, tak terlalu jauh berbeda artinya, meski jumlah hurufnya taksama dan penggunaanya.

Mungkin banyak insan yang berusaha tak melewatkan waktu. Semua insan yang bernafas sebetulnya mereka tak pernah melewati waktu, meski mereka terkadang mereka berucap "aku melewatkan momen terbaik". Apa arto dari semua itu.

Budaya disiplin waktu mulai muncul dan diterapkan. Hingga muncul tehnologi yang bernama jam, sebagai alat untuk mendeteksi dan mengetahui sekaligus sebagai pedoman agar tak melewatkan sedikitpun yang namanya waktu.

Masa bodoh, apa arti dari ini semua, banyak orang dikantor di jalan dan hampir kebanyakan mereka menggunakan jam tangan untuk mendeteksi waktu dan mengejar agar tidak tertinggal dengan kabar terbaik yang ada didunia ini.

Mereka berlomba mengejar ketertinggalan informasi dan persoalan dengan orang lain, tetapi mereka tak sadar jika kita tertinggal persoalan yang ada di akhirat. Bagaimana nasib kita nanti stelah tidak berada di dunia ?"

Apakan kita mampu mencari informasi bagaimana cara menyelesiakan persoalan yang ada di sana?"

Marilah kita merenung sejenak, untuk kita semua". Dari zaman pra kemerdekaan Indonesia, kita mungkin bisa dikatakan hidup berpacu dengan waktu. Manusia hidup berdampingan dengan waktu dan keluarga. Meski tehnologi tak sehebat dan secanggih sekarang.

Meski hanya dengan bayang-bayang sang surya, manusia masih sangat peduli dan menghargai detik-demi tetik. Meski terkendala dengan informasi pada zaman itu, banyak orang perduli dengan waktu, sehingga mereka bisa tepat waktu. Baik dari beribadah kepada Allah SWT, menghadiri setiap acara hingga membuat janji kepada seseorang.

Menginjak zaman orde baru, keadaan sudah mulai berubah. Di zaman ini, mulai bermunculan jam, dikalangan masyarakat awam. Sedikit lebih maju bukan zaman presiden Soeharto"

Dizaman ini pula masih banyak masyarakat yang bisa menghargai kearifan budaya dan tradisi lokal, sebagai aset bangsa. Masyarakat pedesaan masih terlihat guyup rukun gemah ripah lohjinawi. Gema suara azan dan keramaian mushola dan masjid sebagai tempat pembentukan karakter generasi bangsa masih terlihat dan terdengar pada zaman ini.

"Entah apa yang membuat hal ini sudah mulaimeredup di kehidupan sekarang ini?"
"Dan siapa yang dapat mengembalikan kehidupan seperti zaman dulu?"
"Ataukah zaman sudah mulai berubah dan semakin tua ?"

Aku yakin, ketiga pertanyaan ini, jawaban yan muncul pastilah berbeda. Pasalnya para ahli ataupun apalah yang sering dimintai pendapat mereka punya latar belakang dan kepentingan berbeda jika diberika pertanyaan seperti ini.

Menginjak zaman reformasi yang menandai perubahan pola kepemimpinan, membuat sebagian wilayah di tanah air menui konflik. Baik dari kalangan masyarakat hingga dikalangan pemerintahan. Tak sedikit  yang menjadi korban. Baik harta benda, bahkan nyawa tak segan menjadi korban.

Hutan, yang ada di tanah air yang menjadi paru-paru dunia terutama di Asia Tenggara di jarah oleh masyarakat. Banyak aparat yan tak mampu berbuat apa-apa, karena mereka harus berhadapan dengan masyarakat secara langsung. Yang jumlahnya tak dapat dihitung dengan jari.

Swalayan dan mol besar yang ada di Jakarta takluout dari pembakaran massa ditahun 1998 ini. Saya yakin aparat negara merasa bingung, jika dihadapkan dengan situasi seperti ini. Jika dihadapkan dengan musuh yang hendak menggerogoti kedaulatan Indonesia, kita seratus persen yakin mereka rela pertaruhkan nyawa untuk membela NKRI. Sebagaimana sumpah prajurit yang diambil untuk berbakti kepada negara.

Semua kejadian diatas, tak terlepas dari peranan waktu. Semua terjadi karena waktu. Dan waktu itu takmungkin terulang kembali.

Beralih pada zaman moderen, seirin dengan bermunculanya berbagai macam tehnologi yang berkembang dan merebak dikalangan masyarakat, juga tak lepas dari peranan waktu. Motor, Handphone, dan Mobil serta alat lain yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Barang- barang itu, semua menggunakan waktu, dan tak terlepas dengan yang namanya waktu, juga digunakan memakan waktu, diperlukan untuk mengejar waktu. Tak lupa pula dipergunakan didalam tempat dan waktu tertentu.

Seperti sekarang ini, kita harus berputat dengan waktu. Banyak alat yang kita butuhkan untuk menembus ruang waktu. Pasti diera modern ini, kita tak asing dengan yang namanya internet, laptop, handphone. Ini contoh sekilas saja. Alat ini, saya yakin kita tau didalamnya ada yang namanya jam dan tanggal yang diatur secara otomatis oleh produksinya.

Mereka ini sangat berkaitan dan kita merasa tak bisa dipisahkan. Kita bisa menjelajah kemana saja dengan berselancar di menggunakan internet. Informasi dimana saja dapat kita akses dengan cepat dan tak memerlukan banyak waktu untuk mendapatkanya.

Nah itulah yang saya rasa waktu merupakan harta kita paling berharga. Dan Kesempatan merupakan barang milik kita yang harus kita manfaatkan sebaik-baiknya. Sekian dari sayan (Ahmad)
Tag : Berita
Komentar Facebook
0 Komentar untuk "Harta Yang Paling Berharga Adalah Waktu Dan Kesempatan"

Back To Top